Sosialisasi Pembentukan Kelompok Difabel Kelurahan Se-Kota Probolinggo
Kota Probolinggo—Perjalanan membangun kelurahan inklusif di Kota Probolinggo yang dilakukan PPDiS sejak tahun 2022 berhasil sampai pada tonggak penting pada tahun ini. Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Probolinggo menggelar Sosialisasi Pembentukan Kelompok Difabel Kelurahan seluruh kelurahan di Kota Probolinggo pada Rabu (25/06/2025). Sosialisasi ini digelar di Ruang Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo dan dihadiri oleh berbagai pihak mulai dari lurah, camat, TP PKK kelurahan, perwakilan difabel, hingga anggota Forum Sahabat Disabilitas. Sosialisasi ini menjadi momen penting dalam pewujudan inklusivitas difabel di tingkat kelurahan.
Sosialisasi diawali oleh paparan Yanuar Puji Sulistyo, S.Sos., M.M. dari Bappedalitbang dengan menggambarkan perjalanan pembangunan kelurahan inklusif difabel sejak tiga tahun terakhir. Selanjutnya, kegiatan ini dibuka oleh Asisten Administrasi Pemerintahan Madihah, SKM. Beliau berpesan agar sosialisasi ini mendorong masing-masing kelurahan untuk membentuk Kelompok Difabel Kelurahan. Sehingga, difabel bisa terlibat aktif di setiap lini pembangunan dan sekaligus membuktikan komitmen konkret Pemerintah Kota Probolinggo dalam membangun kota inklusif. Asisten Administrasi Pemerintahan pula menyampaikan bahwa pendampingan yang dilaksanakan oleh PPDiS melalui Program SOLIDER—INKLUSI perlu disambut oleh semua kelurahan guna memperkuat pembangunan inklusif dimulai dari kelurahan-kelurahan.
Kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan materi-materi terkait difabel yang disampaikan oleh Ketua Yayasan PPDiS Luluk Ariyantiny, A.Ma. dan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Probolinggo Dr. Rey Suwigtyo, S.Sos., M.Si. Kedua pemateri menggarisbawahi bahwa paradigma disabilitas harus diubah dari paradigma charity menjadi paradigma HAM.
Pada akhir sosialisasi, Bappedalitbang memaparkan alur ringkas pembentukan kelompok difabel kelurahan, yaitu dimulai dari pendataan difabel secara partisipatif dan inklusif, pembentukan kelompok hingga kemudian menyusun rencana aksi kelompok yang, sekali lagi, partisipatif dan inklusif. Inisiatif pembentukan kelompok difabel kelurahan ini membuktikan bahwa pendekatan Program SOLIDER—INKLUSI ternyata mampu membawa perubahan baik yang konkret dan strategi-strategi yang dijalankan terbukti aplikatif dan replikatif untuk dilakukan oleh pemerintah. Pembangunan Kota Probolinggo diharapkan nantinya makin inklusif dan berkelanjutan.
Reporter: Trio Fajar Kurniawan
Penulis: Trio Fajar Kurniawan
Editor: Ahmad Faiz
Tidak ada komentar: