Terima Kasih Telah Menjadi Bagian Temu Inklusi #5

Terima Kasih Telah Menjadi Bagian Temu Inklusi #5

Mahasiswa Unej Bantu Produksi Opak Singkong KDD Klampokan: Kolaborasi dan Inspirasi Menuju Inklusi

SitubondoDesa Klampokan adalah desa paling selatan di kecamatan Panji dan berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga, Bondowoso. Siang itu, Selasa (16/07/2024), cuaca sangat terik di desa Klampokan. Suhu di aplikasi cuaca ponsel pintar menunjukkan angka 34° celsius di tengah para anggota KDD Klampokan menjemur adonan opak singkong yang sudah dibentuk.


KDD Klampokan telah memiliki rencana aksi, yaitu Kelompok Usaha Opak Singkong. Rencana aksi ini adalah hasil Workshop Penyusunan Rencana Aksi yang telah disusun oleh KDD Klampokan dan difasilitasi oleh Program SOLIDER-INKLUSI pada tahun lalu. Singkong atau juga dikenal Ketela Pohon adalah tanaman yang jamak ditemui di desa Klampokan dan tanaman ini bisa tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Selain dikenal sebagai pengganti makanan pokok di beberapa daerah, tumbuhan ini bisa diolah menjadi berbagai penganan termasuk opak. 


Kelompok usaha KDD Klampokan diketuai oleh Sri Andani. Bersama anggota KDD Klampokan lainnya, Bu Aan, sapaan akrab Sri Andani, dengan Murita, Holis, Jannah, Haerul dan lainnya memproduksi opak singkong untuk ke sekian kalinya. Siang itu, opak singkong yang diproduksi cukup banyak lantaran produk ini akan dijual kepada pengepul yang cukup besar di desa. 


Suasana berbeda dirasakan pada produksi siang itu. Mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Jember (Unej), sebuah kampus negeri yang ada di kabupaten Jember, turut membantu anggota KDD Klampokan memproduksi opak singkong dimulai dari tahapan pengupasan singkong, membikin adonan, membumbui, membentuk adonan hingga pada proses penjemuran.  


Mahasiswa dan mahasiswi KKN Universitas Jember saat membentuk adonan opak singkong/Ahmad Faiz


"Saya merasa sangat terbantu hari ini," kata Bu Aan dengan semringah saat ditanyakan perasaannya dibantu mahasiswa KKN dan beliau mengungkapkan pula, "karena biasanya jam segini belum selesai, tapi lihat sekarang. Semuanya sudah beres." 


Anggota KDD Klampokan dan mahasiswa-mahasiswi KKN Unej menjemur adonan opak singkong/Ahmad Faiz


Alfan, Gita, Andin, dan Izza siang itu membantu membentuk memipihkan adonan sebelum dijemur di bawah sinar matahari. Sedangkan, Erick, Ismi, Angel, Adinda, Lisa, dan Ilham membantu Bu Aan dan anggota KDD Klampokan lainnya menjemur adonan yang telah dipipihkan ke atas meja-meja yang beralaskan terpal. Mereka bersemangat bahu-membahu bekerja sama menyelesaikan pekerjaan mereka siang itu.  


"Survei awal kami, ada kelompok difabel di desa ini," terang Gita, salah seorang mahasiswi KKN. "Ternyata, temen-temen difabel di desa ini keren-keren. Mereka sudah punya usaha, gitu, dan mereka ternyata juga bisa. Sama dengan yang lainnya," tutur mahasiswi Fakultas Kedokteran Unej asal Sumbawa ini dengan antusias.


Hal senada juga diungkapkan oleh Izza, salah satu mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unej. "Banyak yang bilang kalau ilmu-ilmu bisnis itu sulit diterapkan," ceritanya sembari mengungkapkan bagaimana hal-hal di dalam bisnis itu sering kali adalah sesuatu yang rumit. "Tapi, kelompok difabel di desa ini ternyata memiliki kelompok usaha," ungkapnya dengan kagum. "Usaha mereka ini udah disebarkan ke toko-toko, menjualnya udah menggunakan standing pouch, pakai ziplock, dan mereka udah mengerti ada administrasi dan pencatatan (keuangan, Red.)," tambah mahasiswi asal Jember itu. "Dan itu menurut saya keren banget!" pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.